Kabar Bima

Dendam Cinta tidak Direstui, AS Tega Habisi Intan

303
×

Dendam Cinta tidak Direstui, AS Tega Habisi Intan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- AS, pelaku pembunuhan Intan di jalan Dana Traha, Rabu (5/8) mengaku, ia tega menghabisi nyawa perempuan yang dicintainya karena dendam. Keinginannya mempersunting pujaan hati tersebut justru tidak direstui. (Baca. Pembunuhan Sadis Terjadi di Jalur Dana Traha Kota Bima)

Dendam Cinta tidak Direstui, AS Tega Habisi Intan - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Pria yang juga salah seorang dosen di Kota Bima saat diwawancarai di Polres Bima Kota menceritakan, dia dengan korban membina hubungan asmara sejak tahun 2016. Usai menyelesaikan studi di bangku kuliah, Intan pernah diajak ke pelaminan pada bulan Desember 2019. (Baca. Polisi Olah TKP Pembunuhan Intan, Pelakunya Oknum Dosen)

Dendam Cinta tidak Direstui, AS Tega Habisi Intan - Kabar Harian Bima

“Ada sejumlah pertimbangan, termasuk belum siap karena tidak cukup punya modal untuk menikah. Makanya urung terlaksana,” ungkap pelaku yang sudah diamankan di Kantor Polres Bima Kota kepada wartawan.

Rencana menikah pun diundur hingga bulan Februari 2020. Namun, tawaran itu tak mendapat jawaban dari korban maupun keluarganya.

“Saya pun menawari kembali akan melamar korban di bulan Mei 2020,” terangnya.

Namun sambungnya, saat itu pamannya pergi ke keluarga korban untuk melamar. Namun, ditolak orang tua dan keluarga korban karena alasannya ia dan korban masih keluarga.

“Memang antara saya dan korban masih sepupu dua,” ujar AS.

Bahkan, dirinya pernah pergi mendatangi orang tua korban hingga menangis dan memohon agar hubungannya direstui, karena hanya korban yang dicintainya selama ini.

“Saya pernah pergi memohon ke paman hingga ke orang tua korban sampai menangis dan meminta hubungan dengan Intan direstui. Tapi bapak korban tetap menolak lamaran saya dan tak pernah merestui hubungan kami,” ungkapnya.

AS kembali bercerita, karena rasa penuh kecewa dan dendam, pagi tadi dia membuntuti korban yang biasa setiap pagi mengantar ibunya ke pasar.

“Pas bertemu saya cekcok dan menusuk korban. Saya khilaf dan menyesal,” ujarnya.

*Kahaba-01