Kota Bima, Kahaba.- Dugaan pungutan liar (Pungli) sering terjadi di sejumlah sekolah. Tidak hanya saat penyaluran dana KIP, dugaan pungli juga terjadi di tingkat SMA untuk pengadaan komputer Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Menindaklanjuti adanya sejumlah dugaan tersebut, Komisi I DPRD Kota Bima yang membidangi pendidikan pekan depan akan mulai turun dan menelusuri dugaan tersebut dan mendorong Saber Pungli untuk segera bersikap.
“Senin pekan depan kami memang mengagendakan turun ke sekolah – sekolah yang diduga pungli. Tidak saja masalah penyaluran KIP, tapi sejumlah sekolah yang membebankan siswa untuk pengadaan komputer UNBK,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Bima Taufik HA Karim, Sabtu (11/2).
Taufik menyesalkan jika pungli tersebut masih terjadi, ditengah gencarnya pemerintah menggalakkan pemberantasan pungli. Sebab, pungli tetap tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun dan untuk kepentingan apapun.
“Berdalih untuk sumbangan juga tidak dibenarkan. Apalagi sumbangan sebesar Rp 250 ribu untuk pengadaan komputer seperti di SMAN 2 Kota Bima itu tidak sedikit. Tidka semua orang tua siswa sanggup,” katanya.
Sebagai amanah wakil rakyat, pihaknya akan mendorong Saber Pungli yang dibentuk pemerintah daerah, untuk segera bersikap dan menindak tegas.
“Kalau ada oknum yang bermain, harus ditindak tegas dan jangan ada toleransi,” sarannya.
*Kahaba-04