Kabar Bima

Tersangka Pembunuhan Sadis Di Sape Dites Kejiwaan

388
×

Tersangka Pembunuhan Sadis Di Sape Dites Kejiwaan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Karena dinilai sadis dalam melakukan aksi pembunuhan terhadap korbannya, Burhan (36) warga Desa Parangina diseret ke markas Polda NTB untuk menjalani tes kejiwaan.

ilustrasi
ilustrasi

Dalam insiden pembunuhan yang ia lakukan terhadap Arjuna (32), tersangka menebas leher korban hingga nyaris putus kemudian melanjutkan aksi brutalnya dengan mengarahkan parangnya ke arah lutut, kendati korbannya saat itu diketahui telah tak bernyawa lagi.

Berdasarkan informasi di lapangan yang dikumpulkan Kahaba, tersangka Burhan(36) diduga mengalami gangguan psikis sehingga sejak Minggu (23/12) kemarin ia dibawa ke Mapolda NTB untuk menjalani tes kejiwaan.

Polisi yang coba dikonfirmasi kebenarannya belum dapat memberikan tanggapan, kantor Sat Reskrim Gunung Dua yang didatangi hanya beberapa penyidik yang mengaku tidak bisa memberikan informasi atau jawaban. Begitupun Kapolres Bima-Kota AKBP Kumbul KS, S.IK, SH yang coba dikonfirmasi belum menanggapi.

Kumbul hanya mengungkapkan, pelaku pembunuhan terhadap Arjuna telah ditangkap dikawasan Kecamatan Wawo sehari setelah kejadian pembunuhan dilakukannya.

Karena tersebarnya informasi bahwa usai merusak dan membakar rumah pelaku dan keluarganya, warga Desa Naru akan mencari pelaku untuk dibunuh, pelaku kemudian diamankan ke Polres Bima Kota sekaligus untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Benar saja, akibat aksi pembunuhan dilakukan pelaku, ratusan warga Desa Naru, Sabtu (22/12) kemudian mendatangi kediaman pelaku di Desa Parangina.

Tidak mendapati pelaku, warga yang marah kemudian mengobrak-abrik rumah pelaku kemudian merusaknya. Massa juga melampiaskan kemarahannya dengan membakar dua rumah kakak pelaku di desa yang sama.

Dalam insiden pembakaran ini, enam warga Desa Naru yang mencari pelaku ikut menderita luka bakar serius karena berada di dalam rumah saat warga melakukan pembakaran.

Karena luka dialami para korban cukup serius, tiga korban yaitu Amir, Suhardin dan Muhtar kemudian dirujuk ke RSUD Bima untuk menjalani perawatan, sementara tiga lainnya dirawat di Puskesmas Sape. [BS]