Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima HM Lutfi mengungkapkan, kendati pemerintah gencar menyampaikan imbauan agar masyarakat patuh guna mencegah terpaparnya Covid-19. Namun hingga saat ini belum berjalan maksimal.

“Baru sekitar 50 persen warga yang benar-benar patuh dan menyadari bahaya virus ini,” ungkapnya, saat menggelar konferensi pers di ruangannya, Selasa (21/4).
Pantauan jajaran di bawah kata Lutfi, tingkat kurangnya kesadaran itu terlihat dari aktivitas masyarakat yang tidak mempedulikan imbauan. Termasuk bergadang dan berkumpul, kemudian rumah ibadah terutama sholat Jum’at yang masih ramai didatangi.
Padahal, seluruh daerah di NTB sudah berzona merah dan tidak ada daerah yang tidak terpapar. Kondisi ini tentu menjadi peringatan dini yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat.
“Untuk itu kita berharap agar masyarakat benar – benar patuh, agar mata rantai Covid-19 ini putus,” katanya.
Walikota juga mengungkapkan, di Kota Bima hingga saat ini penanganan Virus Corona, PPTG 767 orang, OTG 22 orang, OFP 15 orang, Positif 1 orang.
“Sementara dukungan pemerintah untuk penanganan Covid-19 sebanyak Rp 14 Miliar,” sebutnya.
*Kahaba-01