Bima Kita

Fenomena Bakso Kelapa Muda, Inovasi Pemuda Tamatan SMA

570
×

Fenomena Bakso Kelapa Muda, Inovasi Pemuda Tamatan SMA

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Bagi anda para pencinta bakso, mungkin tak pernah membayangkan menikmati bakso yang diracik dengan kelapa muda, disajikan dengan batok bahkan berikut air kelapanya.

Fenomena Bakso Kelapa Muda, Inovasi Pemuda Tamatan SMA - Kabar Harian Bima
Bakso Kelapa Muda. Foto: Ady

Di Desa Samili Kecamatan Woha, seorang pemuda bernama Ady Amalia Kurniawan benar-benar mengembangkan inovasi Bakso Kelapa Muda tersebut dan kini menjadi kuliner paling diburu pencinta kuliner.

Aneh, unik ditambah perpaduan rasa yang tidak nyambung menjadi kesan pertama yang dirasakan hampir semua orang saat pertama mendengar nama Bakso Kepala Muda. Namun siapa sangka, berkat hasil kreativitas pemuda tamatan SMA ini, semua kesan tersebut terbantahkan.

Hanya dalam waktu dua bulan terakhir, Bakso Kelapa Muda milik Ady menjadi fenomenal di Bima bahkan viral di dunia maya. Hampir setiap hari Lesehan Bakso yang berada di depan Lapangan Desa Samili ini dikunjungi pelanggan dari berbagai daerah.

Mulai dari pelanggan yang menggunakan mobil mewah, sepeda motor hingga pejalan kaki dari warga Woha sekitarnya silih berganti mengisi Lesehan Bakso Kelapa Muda. Dari beberapa pelanggan yang kami ajak berbincang, semua merasakan sensasi istimewa usai menyantap kuliner racikan pemuda tamatan SMA Negeri Kae ini.

“Awalnya saya mengira bakso ini hanya disajikan menggunakan batok kelapa saja, tapi ternyata kuahnya benar-benar dari air kelapa juga. Begitu pula isinya ada serutan daging kelapa. Rasanya sangat nikmat. Bakso dan kepalanya menyatu,” kata Agus salah satu pengunjung saat Kahaba.net berkunjung, Sabtu kemarin.

Udin, pengunjung lainnya pun merasakan sensasi rasa yang sama. Ia tak habis pikir, semua bahan baku kelapa bisa menyatu rasanya dengan bakso. Dan baginya yang paling berkesan adalah kuah bakso itu sendiri. Antara air kelapa dan rempah-rempahnya saling menguatkan serta memberi rasa nikmat.

“Ini pertama kalinya saya mencoba Bakso Kelapa Muda dan sungguh di luar dugaan, satu porsi yang pesan tanpa sisa,” ujarnya sambil tersenyum.

Bagaimana ide awal Ady Amalia Kurniawan meracik Bakso Kelapa Muda ini? Kepada Kahaba.net, pemuda 32 tahun menuturkan, ide awalnya meracik bakso ‘nyeleneh’ tersebut sebenarnya karena melihat banyaknya penikmat bakso di Bima.

Fenomena Bakso Kelapa Muda, Inovasi Pemuda Tamatan SMA - Kabar Harian Bima
Lesehan Bakso Kelapa Muda. Foto: Ady

Namun, sayangnya kadangkala mengabaikan aspek kesehatan akibat sering mengonsumsi bakso. Seperti dampak kolesterol tinggi, tekanan darah, lemak tinggi hingga potensi penyakit beresiko lainnya.

Ia pun lalu berpikir untuk mencoba cita rasa bakso yang baru dari kekuatiran soal kesehatan itu. Bagaimana orang bisa tetap menikmati bakso tanpa kuatir kesehatan terganggu. Terutama orang dengan usia 50 tahun ke atas dengan resiko gangguan kesehatan akibat mengonsumsi daging berlebihan.

“Akhirnya terlintas dalam pikiran saya pohon kelapa. Nah, Bima kan kita kenal sebagai daerah penghasil kelapa yang cukup besar,” tuturnya.

Ady kemudian mencoba mencari sejumlah referensi terkait manfaat kelapa muda, mulai dari air sampai isi kelapanya. Setelah mengetahui banyak manfaat kelapa, pilihan pun dijatuhkan dan Ia mulai melakukan uji coba.

Modal awal yang dimilikinya saat itu tidak sampai Rp500 ribu, selebihnya dibantu kiri kanan sama teman-temannya. Tercatat sebanyak 22 kali Ady melakukan uji coba meracik rempah-rempah sendiri dan memadukannya dengan kelapa muda. Hingga akhirnya pada percobaan ke 23 Bakso Kelapa Muda berhasil diraciknya.

“Setelah uji coba, saya pastikan cita rasa Bakso Kelapa Muda disukai orang dengan meminta testimoni pelanggan. Alhamdulillah dari semua yang mencoba menyukai rasanya,” cerita dia.

Mulai lah Ady secara resmi mempromosikan hasil kuliner racikannya tersebut dan membuka lesehan di depan rumahnya sendiri. Dari kegigihannya berinovasi, kini Ady telah menikmati hasilnya. Pelanggan tidak hanya dari daerah Bima, tetapi dari Lombok, Makassar, Surabaya bahkan Jakarta beberapa kali sengaja datang karena penasaran dengan cita rasa Bakso Kelapa Muda.

“Setiap hari sekitar 50 porsi habis, apalagi kalau akhir pekan dan hari libur makin banyak. Ya, bersihnya sekitar Rp2 Juta saya dapat untung dari penjualan sehari,” akunya.

Ia juga mengaku tak kesulitan mendapatkan pasokan kelapa, karena produksi kelapa di Bima cukup banyak. Terkadang Ia memasok dari Sanggar, Sape dan Lambu untuk memenuhi kebutuhan. Sementara untuk menjaga cita rasa daging bakso, Ia hanya menggunakan daging paha sapi.

Untuk bandrol harga, Bakso Kelapa Muda bisa dinikmati dengan harga Rp25 ribu satu porsi. Varian menu dari bahan baku kelapa juga tersedia, diantaranya Mie Ayam Kelapa Muda, Mie Ayam Kelapa Muda plus Bakso, Kelapa Muda Bakar plus rempah-rempah dan Es Batok Kelapa Muda Murni.

*Kahaba-03