Kabar Kota Bima

40 Mahasiswi Akbid Surya Mandiri Bima Dilepas untuk PKL di Desa Ntonggu

552
×

40 Mahasiswi Akbid Surya Mandiri Bima Dilepas untuk PKL di Desa Ntonggu

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sebanyak 40 mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Surya Mandiri Bima dilepas untuk menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Selasa 24 Januari 2023.

40 Mahasiswi Akbid Surya Mandiri Bima Dilepas untuk PKL di Desa Ntonggu - Kabar Harian Bima
Direktur Akbid Surya Mandiri Bima Nurul Qamarya didampingi Wadir I dan Wadir II Rafiah saat diterima di kantor Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo. Foto: Ist

Direktur Akbid Surya Mandiri Bima Nurul Qamarya menyampaikan, agar mahasiswi selama 3 pekan dapat menjalankan tugas dan fungsi dengan baik selama di wilayah PKL, terutama bisa mengaplikasikan semua materi yang diajarkan, maka diberikan pembekalan selama satu pekan kemarin.

40 Mahasiswi Akbid Surya Mandiri Bima Dilepas untuk PKL di Desa Ntonggu - Kabar Harian Bima

“Kami ingin mahasiswi berperan positif dan mengikuti seluruh rangkaian tata tertib selama berada di lokasi PKL, yaitu mensosialisasikan pada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan,” ujarnya.

Menurut Nurul, mahasiswi juga harus menjadi agen perubahan tentang pola perilaku warga untuk mau memeriksakan kondisi kesehatan pada kantor pelayanan kesehatan terdekat, agar bisa ditangani secara intensif.

Maka melalui pemeriksaan lebih dini pada fasilitas kesehatan, penanganan medis lebih cepat dilakukan. Terutama membantu memberikan pertolongan pada ibu hamil, agar bisa melalui proses persalinan dengan lancar dan sehat.

Selama berada di lokasi PKL sambungnya, mahasiswi juga akan melakukan beberapa agenda kegiatan seperti, pendataan dan memetakan kondisi penduduk, baik itu terkait kondisi kesehatan, ibu hamil, sarana air bersih, imunisasi hingga keluhan warga yang bisa dicarikan solusinya bersama pemerintah terkait.

“Nanti hasil dari PKL ini akan dipresentasikan pada perangkat desa, tentang permasalahan dan kesehatan penduduk desa dan kemudian dibuatkan laporan dari program akademik,” katanya.

Ia berharap, mahasiswi calon bidan ini memiliki pengalaman dalam menghadapi dan mengidentifikasi permasalahan kesehatan masyarakat, sehingga ke depan sudah siap menjadi bidan setelah lulus.

Sementara itu, Ketua Yayasan Hj Emiyati menambahkan, agar selama berada di lokasi PKL seluruh mahasiswi dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan baik dan tertib. Tidak boleh meninggalkan tugas pengabdian di masyarakat, tanpa alasan yang jelas.

Selain menjalankan tugas kuliah, di sana juga harus berbaur dan mengetahui karakteristik warga dan kehidupannya di desa. Kemudian sekaligus mempromosikan kesehatan, agar mau berobat dan mengecek kesehatan ke dokter atau bidan terdekat.

“Jika ada kendala di lapangan, segera berkoordinasi dengan instansi terkait dan kampus setempat, agar bisa ditangani dengan baik,” imbaunya.

*Kahaba-04