Kabar Bima

Dikpora Desak Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosa Guru

383
×

Dikpora Desak Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosa Guru

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Buronnya AM (27), pelaku pemerkosa guru SMPN 15 Kota Bima, membuat aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terbengkalai di sekolah akibat para guru memilih mogok mengajar. Menindaklanjuti masalah tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kota Bima desak Polisi segera menangkap pelaku.

ilustrasi
Ilustrasi

Sekretaris Dikpora Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, Map ditemui di kantornya, Senin (14/1/2013) membenarkan adanya aksi mogok pada guru SPMN 15 pasca kaburnya pelaku pemerkosaan guru setempat. akibat sikap guru tersebut aktivitas KBM menjadi mandek selama sepekan terakhir.  Siswa yang hendak mengikuti KBM pun terlantar karena para guru tidak masuk mengajar.

Berdasarkan hasil konsolidasi dengan Kepala Sekolah (kepsek) dan para guru, alasan mogok mengajar para guru lantaran takut menjadi korban pemerkosaan berikutnya oleh pelaku, setelah status buron pelaku yang sampai saat ini tidak kunjung ditangkap.  Tentunya semua berharap kepada pihak kepolisian segera menangkap pelaku sehingga kejadian yang sama tidak terjadi. Begitu pun dengan beban psikologis yang dialami guru-guru saat ini akibat kejadian tersebut.

Walaupun demikian kata Alwi,  Dinas tidak mau tahu dengan alasan tersebut karena KBM harus segera aktif, sehingga para siswa tidak terlantar. Pihaknya juga  telah melihat langsung kondisi sekolah yang ditinggal mogok oleh para guru, tidak satu pun ada aktivitas, walaupun demikian pihaknya telah memberikan peringatan kepada Kepsek untuk segera melaksanakan KBM.

Selain memberikan peringatan kepada kepsek dan guru, untuk menjamin keamanan para guru, warga setempat telah memberikan jaminan keamanan kepada para guru dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga tidak lagi ada alasan guru tidak mengajar lagi. ”Warga setempat sudah menjamin kok, buat apa takut,” pungkas Alwi.

Tambah Alwi, untuk sementara berdasarkan data absen guru, sudah ada 15 guru masuk mengajar dari jumlah keseluruhan 30 guru setempat, walaupun demikian tetap pihak dinas mendesak kepsek untuk segera memanggil guru-guru yang masih enggan mengajar agar segera hadir dan 130 siswa setempat tidak terlantar [BS]