Kabupaten Bima, Kahaba.- Para guru penerima tunjangan sertifikasi dan guru lainnya di SMPN 1 Wawo menyatakan kesiapannya untuk membuat pernyataan tertulis terkait dugaan pemotongan sertifikasi dan penyimpangan Dana BOS serta menolak format surat pernyataan yang sudah disiapkan oleh sekolah yang isinya bahwa tidak ada terjadi pemalakan Dana Bos. (Baca. Guru-Guru SMPN 1 Wawo Bongkar Dugaan Pemalakan Uang Sertifikasi dan Dana BOS)
Ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin, saat melakukan klarifikasi di sekolah tersebut, Sabtu 17 Mei 2025.
Melalui keterangan di media ini, sejumlah guru menyampaikan sebenarnya saat pertemuan di sekolah sangat berharap diberikan waktu berbicara secara terpisah untuk memberikan pernyataan langsung, namun karena waktu kepala dinas yang terbatas akhirnya tidak ada dialog dan pernyataan langsung dari para guru. (Baca. Bupati Bima Instruksikan Dinas Panggil Kepala SMPN 1 Wawo dan Usut Dugaan Potongan Sertifikasi dan Dana BOS)
Tapi demikian para guru menegaskan bahwa mereka akan menuliskan kondisi yang sebenarnya tanpa menutupi fakta.
“Kami akan menyampaikan semua yang kami alami secara jujur, agar persoalan ini menjadi jelas dan tidak simpang siur, dan seharusnya pernyataan ini kami sampaikan secara langsung dan terbuka saat pertemuan dengan kepala dinas, agar semua bisa sama-sama mendengar dan mengetahui yang sebenarnya, namun sayang kepala dinas tidak punya waktu yang cukup karena beliau ada pertemuan di lambu katanya.” ujar salah seorang guru yang enggan disebut namanya.
Menurut mereka, langkah klarifikasi lewat surat pernyataan ini cara yang cukup baik dan obyektif, dari pada tidak ada penyelesaian sama sekali, agar Kepala Dinas Dikbudpora mengetahui persoalan secara langsung dari pihak yang menerima dampak.
“Kami mengapresiasi langkah Pak Kadis. Ini adalah bentuk itikad baik untuk mencari kebenaran dari kedua sisi dan mudah-mudahan ini semua dilakukan untuk kebaikan kedepan dan tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Para guru berharap, dengan adanya pernyataan tertulis ini, Kepala Dinas Dikbudpora dapat menilai permasalahan secara utuh, dan mengambil langkah tegas demi menjaga iklim pendidikan yang sehat dan profesional di sekolah.
“Selama ini, kami merasa tidak punya ruang untuk bicara. Semoga setelah ini, tidak ada lagi ketidakjelasan atau kesan pembiaran terhadap persoalan penting seperti ini,” pungkas salah satu guru lainnya.
Pernyataan-pernyataan tertulis dari para guru tersebut, akan dinilai dan dikaji bersama Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Wawo dan pihak Dinas pada awal pekan mendatang untuk ditindaklanjuti.
Dan pagi ini para Wakasek akan bertemu dengan Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima untuk menelaah bersama pernyataan tertulis dari para guru.
*Kahaba-01