Kota Bima, Kahaba.- Pelantikan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat SMA sederajat yang dilaksanakan di Kota maupun Kabupaten Bima baru-baru ini tercium aroma adanya pungutan liar (pungli).
Informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, diduga ada penarikan sejumlah uang tanpa dasar untuk membiayai pengukuhan kepsek di dua daerah bertetangga ini.
Beredarnya informasi ini juga dibenarkan Kepala UPTD Dikbud Layanan Dikmen dan PK-PLK Bima, Abdul Hafid. Ia mengaku, telah mendengar dari beberapa guru terkait informasi yang disampaikan media soal adanya pungli.
“Padahal dalam palaksanaan pelantikan pada Senin dan Selasa (30-31/1) lalu, saya sudah memperingatkan untuk tidak melakukan penarikan dengan alasan apapun,” ujarnya kepada kahaba.net, Kamis (2/2).
Mantan Plt Kepala Museum NTB ini mengatakan, sebelum pengukuhan dilakukan UPTD telah mengimbau kepada seluruh Kepsek dan para Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk tidak memungut biaya dalam bentuk dan alasan apapun.
“Jangan ada pungutan dalam kegiatan pengukuhan kepala sekolah, karena saya menginginkan acaranya dilakukan secara sederhana. Sebab anggarannya telah ada dan tertuang dalam DPA Panitia UPTD Dikbud Layanan Dikmen dan PK-PLK Bima,” akunya.
Untuk menelusuri kebenaran informasi itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Ketua MKKS Kota dan Kabupaten Bima.
“Segera akan saya panggil, dan lakukan klarifikasi terkait dugaan penarikan uang untuk biaya pengukuhan kepala sekolah,” tandasnya.
*Kahaba-04