Kota Bima, Kahaba.- PT Sahabat Jepang Indonesia (SJI) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bima dan BLK Kota Bima menggelar Sosialisasi dan Pra Seleksi Program Pemagangan dan SSW ke-Jepang, di aula kantor setempat, Senin (26/12).
Kegiatan dimaksud dihadiri perwakilan sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Bima, Direktur STIKES Mataram, Direktur Akbid Harapan Bunda, dan peserta pelatihan Bahasa Jepang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bima H Tafsir saat sambutan mengatakan, akhir tahun 2022 dinasnya didatangi rejeki yang tidak pernah disangka-sangka. Padahal untuk tahun ini tidak diprogramkan, namun rejeki dari Allah SWT hadir untuk warga Kota Bima yang mengimpikan bisa bekerja di Negara Jepang.
“Alhamdulillah, ini berkat kesungguhan dan ketulusan kita menjalankan program ini,” katanya.
Diakui Tafsir, 2 tahun terakhir di Kota Bima Bahasa Jepang begitu diminati. Diawali dari BLK melalui pelatihan, menjadi motivasi untuk generasi di Kota Bima yang begitu semangat ingin menjadi tenaga kerja di Jepang.
“Saat awal-awal kita buka, sebanyak 20 orang, dan itu berlanjut dengan jumlah yang terus meningkat,” terangnya.
Karena minat generasi muda mudi yang luar biasa sambungnya, bahkan PT SJI ingin membuka cabang pelatihan di Kota Bima. Maka sebagai pemerintah daerah, Tafsir menjawab sangat siap.
“Karena memang ke Jepang, banyak perubahannya. Seperti perubahan mindset, perilaku, etos kerja, dan perubahan ekonomi,” ungkap Tafsir.
Ia menambahkan, sejak Tahun 2018 – 2022, hasil pelatihan dan keterampilan di BLK Kota Bima sudah bisa menciptakan lapang kerja. Melalui Disnaker juga telah mengirim pekerja migran ke negara tujuan sebanyak 2.300 lebih, yakni ke Negara Hongkong, Singapur dan Taiwan.
“Termasuk beberapa di antaranya yakni hasil pelatihan Bahasa Jepang di BLK Kota Bima,” tambah Tafsir.
Usai membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi dan Pra Seleksi Program Pemagangan dan SSW ke-Jepang, acara dilanjutkan dengan zoom meeting yang menampilkan 2 peserta magang hasil pelatihan. Kemudian pemaparan perwakilan perusahaan di Jepang yang ditranslate oleh instruktur pada kegiatan sosialisasi.
Sementara itu, CEO PT Sahabat Jepang Indonesia Yoyo Widodo Sarjana menjelaskan, pihaknya saat ini melaksanakan sosialisasi bidang pemagangan dan visa kerja ke Jepang. Kegiatan pertama kali di Kota Bima dengan harapan, banyak generasi di Kota Bima yang mau ke Jepang.
“Sebelumnya pada perusahaan kami ada 5 orang yang datang dan 3 sudah tanda tangan kontrak kerja, dan akan magang di Jepang,” sebutnya.
Menurut Yoyo, sosialisasi dihelat di Kota Bima karena punya potensi besar menyerap tenaga kerja untuk ke Jepang. Selain banyak sekolah kejuruan, di Bima kesempatan bekerja
juga minim. Tidak hanya itu, karakter warga Bima juga yang punya semangat kerja dan belajar tinggi.
“Makanya kami berpikir kenapa tidak kita coba melaksanakan sosialisasi ke Bima,” tuturnya.
Dari tahun 2018 hingga hari ini, perusahaannya secara keseluruhan telah memberangkat 315 orang. Saat ini jumlah yang sedang menunggu keberangkatan srbanyak 200 orang. Dari jumlah itu, 7 orang dari Bima Sumbawa.
Perusahaannya yang menyediakan bidang kerja, keperawatan, perhotelan, bidang peternakan dan pertanian, pengelasan, otomotif, manufaktur, pengolahan lapangan, konstruksi bangunan, termasuk menjahit, dalam waktu dekat rencananya akan membuka cabang di Kota Bima.
“Harapannya pada Januari 2023 sudah bisa jalan. Kita harus siapkan semuanya, agar bisa dikafer semua,” tambahnya.
*Kahaba-01