Kabupaten Bima, Kahaba.- Sebagian besar wilayah Kabupaten Bima diterjang bencana banjir bandang. Banjir tersebut disebabkan oleh hujan yang terus mengguyur wilayah Bima dan Dompu selama 2 hari.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Bima dan Dompu tengah bersiap memasuki musim kemarau. Sehingga saat ini 2 wilayah tersebut tengah mengalami masa transisi.
“Transisi ini dimana hujan akan berlangsung singkat, cakupan daerah yang sempit dengan intensitas hujan sedang hingga lebat,” jelas Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima Satria Topan Primadi, Senin (5/4).
Menurut dia, kondisi cuaca merupakan sesuatu hal yang dinamis, sehingga dapat berubah setiap waktu, bergantung pada jenis gangguan yang mempengaruhi kondisi dinamika atmosfer di suatu wilayah.
Sementara kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu saat ini diguyur hujan dengan durasi lama, dipicu oleh adanya pusat tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sehingga membentuk daerah pertemuan angin dan perlambatan kecepatan angin.
“Selain itu didukung pula oleh kondisi kelembapan udara relatif yang basah hingga lapisan atas. Berdasarkan hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan – awan hujan di wilayah Bima dan Dompu,” urainya.
Berdasarkan analisa yang dilakukan tim prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima sambungnya, saat ini kondisi status LPA (Low Pressure Area) telah meningkat menjadi Tropical Depression di Perairan Selatan NTT, sehingga dapat menigkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Bima dan Dompu.
Kondisi diprakirakan akan bertahan sekurangnya 3 hari ke depan, sehingga masih terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Dengan adanya potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Bima dan Dompu, masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti munculnya genangan air, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Selain itu, potensi peningkatan kecepatan angin juga terjadi di wilayah perairan Bima dan Dompu, sehingga waspadai potensi tinggi gelombang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Bima dan Dompu, serta perairan Samuderan Hindia selatan NTB.
“Masyarakat Bima dan Dompu diimbau untuk terus memantau kondisi cuaca wilayah Bima dan Dompu, khusus informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini dampak curah hujan tinggi wilayah Bima dan Dompu,” imbaunya.
*Kahaba-01