Kabar Bima

Anjlok, PAD Kabupaten Bima Baru 41,60 Persen

289
×

Anjlok, PAD Kabupaten Bima Baru 41,60 Persen

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Hingga akhir Bulan September 2015 ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru mencapai 41,60 persen dari target APBD murni sebesar Rp.109 Miliar. Pencapaian itu turun drastis alias anjlok dibanding tahun lalu hingga bulan yang sama, PAD Kabupaten Bima mampu mencapai 62 persen dari target APBD murni.

Kadis Pendapatan Daerah Kabupaten Bima, Putarman saat diwawancara. Foto: Eric
Kadis Pendapatan Daerah Kabupaten Bima, Putarman saat diwawancara. Foto: Eric

Pengakuan itu disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bima, Putarman kepada Kahaba.net, Rabu (30/9) siang di Kantor DPRD Kabupaten Bima.

Anjlok, PAD Kabupaten Bima Baru 41,60 Persen - Kabar Harian Bima

Putarman mengaku, penurunan PAD tahun ini disebabkan banyaknya SKPD yang belum mampu menggarap target yang ditentukan. Bahkan diantaranya ada yang memiliki pendapatan jauh di bawah standar. Terutama dinas-dinas yang memiliki target dan pendapatan yang besar antara lain, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Pertanian.

Mantan Kepala BPMDes Kabupaten Bima, hingga September ini Dinas PU baru mencapai 9 persen dari target APBD murni Rp.1 miliar. Begitu pula Dinas Pertanian baru mencapai 20 persen dari target APBD murni Rp.324 juta. “Kita sudah koordinasi dengan sejumlah dinas tersebut untuk mengetahui apa penyebab hingga belum mampu mencapai target. Termasuk untuk mengetahui upaya yang akan mereka tempuh untuk ditutupin kekurangan itu,” akunya.

Berdasarkan hasil konfirmasi terangnya, memang ada beberapa kendala yang menyebabkan terhambatnya capaian PAD. Untuk Dinas PU, mengaku adanya kekurangan itu disebabkan sejumlah fasilitas alat berat yang tidak berfungsi dengan baik untuk menghasilkan PAD. Antara lain, mobil Eksafator, Walas dan Dum Truck.

Beda lagi dengan Dinas Pertanian lanjutnya, beralasan karena kendala musim. Capaian PAD akan tinggi saat berlangsungnya musim hujan sementara saat musim kemarau menurun. Untuk menutupi kekurangan itu, SKPD terkait berkomitmen untuk berupaya maksimal disisa waktu beberapa bulan kedepan sebelum berakhirnya tahun 2015.

Untuk mengetahui perkembangan capaian PAD, pihaknya secara rutin mengontrol dan mengevaluasi. Yakni dengan melakukan evaluasi sekali dalam tiga bulan. Demikian pun dalam penghujung tahun ini pihaknya akan melakukan evaluasi kembali bersama SKPD dan pemerintah kecamatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pemasukan PAD dari hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang ada di setiap kecamatan.

Ia menambahkan, target PAD pada masing-masing SKPD tidak serta merta yang ditetapkan begitu saja. Melainkan sudah melalui kajian dan analisis potensi SKPD. “Sehingga tidak ada alasan sebenarnya target tidak bisa dicapai atau dirasakan terlalu tinggi. Tapi untuk tahun depan akan diusahakan PAD meningkat dengan memanfaatkan potensi daerah dengan secara maksimal,” tambahnya.

*Ady