Kabar Kota Bima

Gegap Gempita Pawai Rimpu, Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif Tersenyum Manis

868
×

Gegap Gempita Pawai Rimpu, Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif Tersenyum Manis

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kegiatan Pawai Rimpu yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bima dan diinisiasi Dekranasda Kota Bima, Sabtu (27/8) dengan tema Pesona Rimpu Mantika, telah terlaksana dengan baik. (Baca. Lestarikan Budaya, Ribuan Warga Kota Bima Meriahkan Pawai Rimpu)

Gegap Gempita Pawai Rimpu, Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif Tersenyum Manis - Kabar Harian Bima
Peserta Pawai Rimpu saat memadati Kantor Pemkot Bima. Foto: Dok Prokopoim

Perhelatan budaya dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 RI itu bukan saja memberikan informasi tentang gegap gempita serta ramainya masyarakat yang ikut serta dalam hajatan  tersebut. Tenyata di balik pelaksanan kegiatan tersebut juga menyisakan senyum manis bagi sejumlah UMKM dan Ekonomi Kreatif di Kota Bima. (Baca. Kegiatan Pawai Rimpu, Warga Pertanyakan Pengumpulan KTP

Yuyun selaku pelaku usaha UMKM Dina mengaku, sejak diumumkan hajatan tersebut, telah laku ratusan helai kain tenun binaaanya.  Ia pun berharap, kesempatan ini dapat dilaksanakan secara lebih meriah lagi.

“Bahkan jika dimungkinkan dapat memberikan ruang yang cukup bagi pelaku usaha untuk mendemonstrasikan aktivitas usaha dari awal hingga terbentuknya tenun,” inginnya.  (Baca. Ribuan KTP Dikumpulkan untuk Pawai Rimpu, Dewan Nilai Ada Agenda Terselubung

Selain UMKM Dina, juga ada penenun lainnya yang ikut berpartisipasi. Efek lainnya yaitu para penjahit yang kebanjiran orderan menjahit kain – kain tenun yang baru dibeli oleh peserta pawai.

Selain itu para pengusaha kuliner dan penjual sembako lainnya merasa sangat bersyukur dengan adanya kegiatan semacam ini. Mereka juga berharap kegiatan ini perlu dipoles lebih intens dan berkelanjutan. (Baca. Pemkot Bima Akui Semua OPD Siapkan Hadiah untuk Pawai Rimpu

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima M Natsir menyampaikan rasa haru dan bangga karena penyelenggaraan tersebut telah melibatkan puluhan ribu peserta. Sungguh ini di luar ekspektasi pemerintah daerah, karena antusiasme masyarakat dalam menyambut HUT ke-77 kemerdekaan RI masinh sangat tinggi.

“Alhamdulillah, kegiatan untuk mewariskan budaya Bima ini masih tetap terjaga, dengan hadirnya sekitar 50 ribu peserta,” sebutnya. (Baca. Panitia Pawai Rimpu Diminta Hentikan Pengumpulan KTP)

Dari sekitar 50.000 peserta yang ikut pawai menggunakan Kain Tenun Bima berbagai motif yang dihasilkan oleh para penenun. Kegiatan Pawai Rimpu ini akan diusahakan menjadi strategi acara yang akan ditambahkan dalam kalender acara daerah.

“Ke depan akan dicarikan format kegiatan yang tidak hanya mendorong ramainya peserta, tetapi juga akan menformat kegiatan secara lebih menarik dan eksotis,” ujarnya. (Baca. RDP Soal KTP Pawai Rimpu, Sekda Dicecar Pertanyaan)

Selain itu sambung Natsir, pihaknya juga akan mengupayakan dilalukan modernisasi manajemen serta mengevaluasi kegiatan ini menjadi acara dan tontonan yang ditunggu – tunggu oleh masyarakat lokal dan luar daerah.

Gegap Gempita Pawai Rimpu, Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif Tersenyum Manis - Kabar Harian Bima
Wali Kota Bima bersama istri dan jajaran Muspida saat menerima peserta Pawai Rimpu. Foto: Dok Prokopim

“Bahkan mungkin menjadi tontonan mancanegara,” katanya. (Baca. Pegawai Tidak Ikut Pawai Rimpu, Pemerintah Ancam Potong TPP)

Ia menjelaskan, secara history Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung nilai dan ciri khas yang sejalan dengan kondisi daerah bernuansa Islam. Artinya rimpu juga digambarkan dengan memakai sarung yang melingkar pada kepala, dimana yang terlihat hanya wajah pemakainya.

“Pengguna Rimpu umumnya adalah kaum perempuan, dengan tujuan menutup aurat sebagaimana ajaran Islam yang mengajarkan bahwa setiap perempuan yang sudah aqil balik harus menutup auratnya dihadapan orang yang bukan muhrimnya,” kutipnya. (Baca. Kesimpulan RDP Pawai Rimpu, Selesai Acara KTP Dibakar

Mantan Kabid Aset Setda itu menambahkan, meskipun Rimpu identik dengan kaum perempuan. Tapi berdasarkan hasil pantauan selama kegiatan pawai, banyak keterlibatan kaum pria yang ikut ambil bagian dalam memeriahkan. Khusus laki-laki, panitia mengimbau untuk menggunakan baju tenun dan sambolo.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bima Hj Ellya HM Lutfi menjelaskan, Dekranasda hadir dengan mendorong lahirnya pengusaha lokal yang lebih profesional dan mandiri, karena itu kegiatan ini diharapkan agar pelaku UMKM dan E – kraf berkesempatan untuk memperlihatkan, menjual  produk sehingga mereka dapat meningkatkan taraf kehidupan dan perluasan usaha mereka.

“Mengingat efek positif yang begitu besar dinikmati oleh pelaku usaha, kami dari Dekranasda Kota Bima akan terus beraksi dan mendorong kegiatan semacam ini dengan penganggaran dan manajemen yang lebih baik,” tuturnya.

Pantauan media, usai pelaksanaan pawai yang dimulai dari garis start lapangan Merdeka Bima dan Lapangan Pahlawan Raba kemudian finish di halaman Kantor Pemerintah Kota Bima. Puluhan ribu peserta terlebih dahulu beristrahat sembari menunggu penarikan undian, dengan ratusan hadiah yang telah disiapkan panitia. Di antaranya hadiah utama 6 unit sepeda motor, kulkas, mesin cuci, televisi, kipas angin, dispenser dan ratusan hadiah hiburan lainnya.

*Kahaba-04