Kota Bima, Kahaba.- Setelah masalah SK Ketua RT tumpang tindih, kini isu tak sedap menerpa Lurah Melayu yang diduga menggelapkan dana Ganti Uang (GU) pada bulan Mei sekitar Rp 10 juta dan memotong insentif 2 petugas kebersihan kantor kelurahan setempat.
Menurut sumber yang meminta namanya diinisialkan AS, dugaan menggelapkan dana GU bulan Mei dan pemotongan insentif tersebut diketahui saat agenda rapat kelurahan. Lurah dalam laporan menyampaikan bahwa dana GU untuk bulan Mei tidak bisa dicairkan karena hangus.
“Lurah menyampaikan dana GU hangus itu aneh, padahal setelah kroscek di bendahara uangnya ada dan nilainya Rp 10 juta lebih,” ungkapnya, Kamis (13/8).
Menurut AS, masalah lainnya adalah dugaan pemotongan insentif petugas kebersihan kantor dari bulan Januari sampai Agustus. Lurah melakukan itu tanpa koordinasi dan komunikasi dengan pegawai setempat. Kendati insentif petugas tidaklah besar, namun sangat berarti.
“Untuk 1 bulan insentif petugas lebih kurang Rp 750 ribu, sehingga totalnya Rp 6 juta. Tapi karena disunat Rp 300 ribu setiap bulan jadi nilainya mencapai Rp 2,4 juta. Sehingga total untuk 2 petugas yang dipotong insentifnya menjadi Rp 4,8 juta,” bebernya.
AS menjelaskan, ia mengungkapkan ini karena sudah merasa resah dengan sikap lurah selama menjabat yang tidak mau membuka diri bersama jajarannya. Padahal seorang pemimpin haruslah bijak dan arif dalam menyikapi semua yang ada.
“Selama menjabat jarang menggelar rapat, sehingga tidak tahu mau mengerjakan apa,” imbuhnya.
Sementara itu Lurah Melayu Abdul Haris yang sejak 2 hari terakhir coba dihubungi untuk klarifikasi, baik melalui telepon seluler dan pesan singkat (SMS) tidak pernah aktif dan membalas pesan.
Namun setelah diupayakan mengkonfirmasi di rumahnya di BTN Tolotongga, Haris membantah semua pernyataan sumber tersebut.
“Untuk dana GU di bulan Mei memang tidak ada yang cair. Bukan hanya Kelurahan Melayu saja, tapi seluruh kelurahan se-Kecamatan Asakota. Sedangkan untuk pemotongan insentif petugas kebersihan (cleaning servis) juga tidak benar, karena semuanya telah dibayarkan semua,” bantahnya.
Haris menambahkan, terkait dana GU di bulan Mei yang tidak cair tersebut. Dirinya menyarankan untuk menanyakan kepada Pemerintah Kecamatan Asakota, karena lebih detail.
Sementara itu Camat Asakota Suryadin yang coba dihubungi, baik melalui telepon seluler dan pesan singkat hingga berita ini diterbitkan belum menjawab. Bahkan awak media mencoba mendatangi kantor camat setempat, tidak berada di kantor.
*Kahaba-04