Kota Bima, Kahaba.- Guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman akan nilai kearifan lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Aksara Mbojo, selama 5 hari mulai Selasa hingga Sabtu (18-22/19) di Gedung Seni Budaya (GSB). Kegiatan dikamsud diikuti 50 tenaga pengajar tingkat SD dan SMP.
Ketua Panitia Kegiatan Muhammad Taufik dalam laporan menyampaikan, tenaga pendidik yang mengikuti kegiatan terdiri dari 35 guru Sekolah Dasar (SD) dan 15 dari guru Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari seluruh peserta tersebut, diambil dari berbagai disiplin ilmu berdasarkan mata pelajaran yang diajarkan, diantaranya guru bahasa, sejarah dan muatan lokal.
“Para peserta akan menerima materi dari 2 narasumber yang telah ditunjuk, yaitu dari dosen STIT Sunan Giri Bima dan penulis buku Munawar. Peserta menerima materi pengenalan dan sejarah singkat aksara Mbojo, kebijakan pemerintah daerah di bidang kebudayaan, lalu UU pemajuan kebudayaan,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Dikbud Kota Bima H Alwi Yasin menjelaskan, penggalian nilai budaya dapat menjadi acuan dalam mengembangkan pendidikan karakter kepada pelajar, tentu sesuai konteks budaya setiap daerah.
“Dengan bimtek ini, para tenaga pengajar mampu meningkatkan wawasan guru tentang budaya Daerah Mbojo. Sehingga kedepan dapat menularkan kepada siswa dan upaya pelestarian budaya tetap terjaga,” katanya.
Alwi menuturkan, setiap daerah memiliki budaya dan juga seni yang berbeda-beda. Artinya terdapat kebiasaan, pola hidup sosial masyarakat, simbol budaya, toleransi, tata krama hingga bahasa yang ada sejak dahulu yang masih ada pelestariannya.
Budaya Mbojo seperti penguasaan aksara masih minim diketahui oleh tenaga pendidik, maka dari itu harus sejak sekarang diperkenalkan. Agar kedepan dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan, terutama di Kota Bima.
Mantan Sekretaris Dinas Dikbud itu menambahkan, untuk memaksimalkan pelestarian nilai budaya terutama aksara Mbojo. Ke depan Dinas Dikbud merencanakan akan secara rutin menggelar kegiatan serupa, agar bisa melestarikan nilai budaya pada era modern.
“Budaya tidak boleh bergeser oleh perkembangan teknologi, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga untuk anak cucu kita kedepan,” tambahnya.
*Kahaba-04