7 Warga Kabupaten Bima Meninggal karena Demam Berdarah

Kabupaten Bima729 Dilihat

Kabupaten Bima, Kahaba.- Kasus positif penyakit demam berdarah di Kabupaten Bima terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, peningkatan kasus demam berdarah per tanggal 25 Januari 2023 sebanyak ratusan orang.

7 Warga Kabupaten Bima Meninggal karena Demam Berdarah - Kabar Harian Bima
Ilustrasi. Foto: Google

Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima Suryadin membeberkan, terdapat 146 kasus yang dicurigai demam berdarah, dengan 90 kasus positif DBD dan 7 kematian.



“Dengan demikian, tingkat kematian akibat berjangkitnya penyakit DBD di Kabupaten Bima mencapai 7,78 persen,” ujarnya, Kamis 26 Januari 2022.

Baca:   Bima Butuh Visi Kepemimpinan Yang Tangguh dan Kapastian Merubah Semua Sektor

Menurutnya, dari 18 kecamatan yang ada saat ini, sebaran kasus kematian akibat DBD yaitu 3 kematian di Kecamatan Bolo, 2 kematian Kecamatan Sape dan 1 kematian Kecamatan Monta serta 1 kematian di Puskesmas Pai-Wera.

“Jika dibandingkan periode sebelumnya, kasus DBD bulan Januari tahun 2023 ini mengalami peningkatan 2,5 kali lipat,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima sambung Suryadin, penanganan yang dilakukan seiring meningkatnya jumlah kasus kematian yaitu melakukan survei jentik nyamuk, melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, mengubur dan menutup tempat penampungan air.

Baca:   Sambut HAB ke 68, Kemenag Gelar Berbagai Lomba

Tim Dinas Kesehatan juga melakukan pengobatan pada masyarakat yang terdampak, melakukan perawatan di Puskesmas dan rumah sakit umum serta fogging pada kecamatan terdampak.

“Untuk mengurangi meluasnya dampak penyakit tersebut, pemerintah melakukan langkah strategis dengan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah secara lintas sektor, camat dan kepala desa untuk menanggulangi peningkatan kasus,” jelasnya.

Baca:   Tahun 2013, Gapoktan Ditambah di Lima Desa

Di samping itu, penanggulangan penting dilakukan melalui penyebarluasan informasi secara massif baik melalui media radio, media cetak maupun media online juga melalui masjid dan mushola untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tetap waspadai penyakitnya penyakit tersebut.

*Kahaba-01


Komentar